Lelaki misteri berkuda hijau kuning

 

 

▶ Lelaki misteri berkuda hijau kuning telah berjaya dirakam oleh kemera tanpa sengaja

Banyak teolog mengajarkan bahwa Intisari Kitab Wahyu ada di dalam Kitab Tujuh Meterai dan intisari Kitab Tujuh Meterai adalah Empat Penunggang Kuda. Ketika meterai pertama dibuka, tampilah Serafim yang seperti singa lalu muncullah penunggang kuda putih dengan mahkota di kepala dan panah di tangannya. Ketika meterai kedua dibuka, tampillah Serafim yang seperti anak lembu kemudian muncullah penunggang kuda merah dengan pedang besar. Ketika meterai ketiga dibuka, tampillah Serafim dengan wajah menyerupai wajah manusia lalu muncullah penunggang kuda hitam dengan timbangan di tangannya. Ketika meterai keempat dibuka, tampillah Serafim yang seperti burung Nasar yang sedang terbang kemudian muncullah penunggang kuda kelabu ( Kuning Hijau ) yang namanya Maut. 

Ketika meterai kelima dibuka, tampilah jiwa-jiwa yang dibunuh oleh karena firman Allah dan kesaksian yang mereka miliki menuntut keadilan Allah. Ketika meterai keenam dibuka maka Allah pun menghakimi dunia.  Ketika meterai ketujuh dibuka maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. Siapakah Empat Penunggang Kuda Kitab Wahyu itu? Benarkah mereka adalah Empat Penunggang Kuda Akhir Zaman? Benarkah mereka adalah Empat Penunggang Kuda Dari Neraka? Benarkah mereka adalah Empat Penunggang Kuda Pembawa Kiamat? Benarkah Empat Penunggang Kuda Kitab Wahyu adalah Empat Penghulu Setan? Apa yang sesungguhnya diajarkan oleh Kitab Tujuh Meterai? Barang siapa yang mengenali Empat Penunggang Kuda akan memahami Kitab Tujuh Meterai. Yang memahami Kitab Tujuh Meterai akan memahami Tujuh Sangkakala yang memahami Tujuh Sangkakala akan memahami Tujuh Celaka yang memahami Tujuh Celaka akan memahami Tujuh Cawan. Yang memahami kitab Wahyu akan memahami Alkitab.

 Meterai Keempat: Kuda Hijau Kuning

A. Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda pucat (LAI: hijau kuning) dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Di teks Yunaninya, kuda keempat ini berwarna hijau pucat (pale green). Penterjemah kerap mengabaikan kata hijau sementara yang lain menjelaskan pucat sebagai sakit atau seperti mayat. Warna hijau kuning (Yun.  Chloros) melukiskan kematian dan pembusukan yang menimbulkan jijik. Lukisan kuda hijau kuning ini melambangkan maut. Ibid hal 247

Perhatikan dari empat penunggang kuda, hanya penunggang kuda keempat yang memiliki nama: Maut. Beberapa penafsir menyebutnya wabak penyakit berdasarkan  Wahyu 2:23, dimana kata Yunani thanotos (maut) bisa diterjemahkan menjadi "penyakit". Tetapi Maut di sini memiliki lingkup yang lebih luas dari sekadar wabak penyakit. Ia membunuh dengan pedang, kelaparan, penyakit dan binatang buas. Ibid hal 247

Maut disertai oleh Kerajaan Maut (Hades), meski tidak menunggang kuda lain (lih. Wahyu 1:18; 20:13-14). Ia tidak harus mengendarai kuda yang sama atau berjalan di samping Maut; baik Maut maupun Hades melambangkan akhir kehidupan dan keberadaan yang terpisah dari Allah (bdk. Hos 13:14). Kitab Wahyu menyebut keduanya sebagai sekutu: yang satu mengikuti yang lain. Di teks Yunaninya, kata okolouthein (mengikuti) berbentuk imperfect dan menunjukkan aktivitas Hades yang terus menerus. Di manapun maut menyerang, Hades mengumpulkan korban-korbannya. Hades bukan kuburan, karena semua orang yang mati sebelum Tuhan datang kembali akan menjadi debu. Hades adalah tempat dikumpulkannya jiwa orang yang tidak percaya, sementara jiwa orang percaya berada bersama Kristus di sorga (lih. Wahyu 1:8). Ibid hal 247

B. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi. Kata diberikan merujuk kepada Allah sebagai yang memberikan otoritas. Orang percaya dihibur karena mereka tahu Allah sepenuhnya memegang kendali bahkan saat seperempat penduduk bumi binasa (bdk. Wahyu 9:18, di mana sepertiga penduduk bumi dibunuh). Mereka adalah milik Allah, telah ditebus oleh Anak domba (Wahyu 5:9; 7:14-15) dan diselamatkan. Tetapi Maut membunuh dan mengumpulkan berjuta-juta manusia dengan berbagai cara yang mengerikan Rasul Yohanes meminjam nubuat Perjanjian Lama: Ibid hal 248

Penunggang Kuda Hijau Kuning Adalah Adam - Setelah Berdosa

Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi. Wahyu 6:8

Handai taulan sekalian, dari keempat penunggang kuda kitab Wahyu, penunggang kuda hijau kuninglah yang paling sulit untuk difahami. Kita akan mengutip beberapa ayat agar mampu memahami penunggang kuda hijau kuning ini dengan benar.

Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya, karena engkau telah menghina Aku dan mengambil isteri Uria, orang Het itu, untuk menjadi isterimu. 2 Samuel 12:10

Aku akan mendatangkan kelaparan atasmu dan binatang-binatang buas di tengah-tengahmu, yang akan memunahkan anak-anakmu; sampar akan berkecamuk dan darah akan mengalir di tengah-tengahmu dan Aku akan mendatangkan pedang atasmu, Aku, TUHAN, yang mengatakannya. "Yehezkiel 5:17

Ya, beginilah firman Tuhan ALLAH: Jauh lebih dari itu, kalau Aku mendatangkan keempat hukuman-Ku yang berat-berat, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas dan sampar, atas Yerusalem untuk melenyapkan dari padanya manusia dan binatang! Yehezkiel 14:21

•    Membunuh dengan pedang artinya perang saudara
•    Membunuh dengan  kelaparan dan sampar artinya hukuman dari Tuhan
•    Membunuh dengan binatang-binatang buas artinya perang antar bangsa.

Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Roma 6:23

Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam  sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang. Roma 5:14

Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Roma 5:15

Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. 1 Korintus 15:22

Yang diikuti oleh kerajaan maut adalah manusia. Yang pertama kali diikuti oleh kerajaan maut adalah Adam. Adam adalah maut, manusia adalah Maut. Penunggang kuda hijau kuning adalah manusia berdosa alias Adam setelah berdosa.

Apa yang dimaksudkan dengan, "diberi kuasa atas seperempat dari bumi"? Kata "seperempat" di dalam Wahyu 6:8 diterjemahkan dari kata Yunani "tetartos" yang artinya "empat; keempat; seperempat" namun juga berarti "tiga; jam tiga"

Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Matius 14:25

Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Markus 6:8

Jawab Kornelius: "Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku, pakaiannya berkilau-kilauan. Kisah Para Rasul 10:3

Handai taulan sekalian, mungkinkah yang dimaksudkan oleh Yohanes di dalam Wahyu 6:8 bukan seperempat bumi namun jam tiga? Mustahil! Ketika Matius dan Lukas menggunakan kata "tetartos" yang mereka maksudkan adalah jam tiga pagi.  Ketika Lukas menyebut jam tiga petang (Kisah Para Rasul 10:3), yang dia gunakan adalah "Ennatos" artinya jam sembilan atau jam tiga petang.  Untuk jam tiga petang, Matius juga menggunakan kata yang sama, "Ennatos".

Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. Wahyu 4:7

Lalu malaikat yang keempat meniup sangkakalanya dan terpukullah sepertiga dari matahari dan sepertiga dari bulan dan sepertiga dari bintang-bintang, sehingga sepertiga dari padanya menjadi gelap dan sepertiga dari siang hari tidak terang dan demikian juga malam hari. wahyu 8:12

Di dalam kedua ayat tersebut di atas, kata "ketiga" dan "sepertiga" diterjemahkan dari kata Yunani "tritos", bukan "tetartos". Yohanes adalah seorang yang sangat konsisten dalam penggunaan kata dan kalimat. Itu sebabnya, ketika menggunakan kata "tetartos", mustahil yang dia maksudkan adalah "tritos".

Bumi terdiri dari: alam, tumbuhan, binatang, manusia. Menurut jenisnya, manusia adalah seperempat dari bumi, karena yang tiga perempat yang lain adalah: alam, tumbuhan, binatang. Mungkinkah itu yang dimaksudkan oleh kitab Wahyu? Mungkin! Namun bila anda menafsirkannya demikian, maka akan terlalu banyak pertanyaan yang harus dijawab dan ada banyak pertanyaan yang tidak terjawab.

Mungkinkah yang dimaksudkan bukan seperempat dari bumi namun seperempat jumlah manusia di bumi? Artinya, berkuasa untuk menggerakan seperempat dari jumlah manusia untuk membunuh. Bukankah Kain adalah seperempat dari bumi? Kain diberi kuasa untuk menggerakan seperempat dari dunia untuk membunuh. Apabila anda menafsirkannya demikian, itu berarti satu dari empat orang yang anda temui adalah pembunuh atau memiliki kuasa untuk membunuh.

Handai taulan sekalian, apa yang dimaksudkan dengan "Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh"? Apakah menerjemahkan "tetartos" menjadi "seperempat" sudah tepat? Mungkinkah terjemahan yang benar adalah "Keempat" bukan "seperempat"? Menurut saya, terjemahan yang tepat adalah "keempat" bukan "seperempat."

Bumi pertama dikuasai oleh Penunggang kuda putih. Bumi kedua dikuasai oleh penunggang kuda merah. Bumi ketiga dikuasai oleh Penunggang kuda hitam. Bumi keempat ditunggangi oleh penunggang kuda hijau kuning. Penunggang kuda hijau kuning berkuasa atas bumi keempat, bukan 
atas seperempat bumi. Menurut saya, itulah pemahaman yang benar.

Nota :
Hanya pandangan dan tafsiran daripada penulis dari sudut pandang Alkitab dan tidak mewakili mana-mana pihak tertentu atau menggambarkan tentang masalah yang dihadapi oleh Negara Mesir kini.

No comments:

Post a Comment